Rabu, 09 November 2016

PENGERTIAN DAN FUNGSI SUMBER BELAJAR

Pengertian Sumber Belajar


Berdasarkan paparan yang dikemukakan Association for Education and Communication Technology (AECT), sumber belajar adalah segala sesuatu yang mendukung terjadinya proses belajar, termasuk sistem pelayanan, bahan pembelajaran, dan lingkungan. Sumber belajar tidak hanya terbatas pada bahan dan alat, tetapi juga mencakup tenaga, biaya, dan fasilitas. Dalam kegiatan belajar, sumber belajar dapat digunakan, baik secara terpisah maupun terkombinasi, sehingga mempermudah anak didik dalam mencapai tujuan belajar atau kompetensi yang harus dicapainya.

 Fungsi Sumber Belajar

Sumber belajar memiliki fungsi yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Kalau media pembelajaran lebih sekedar sebagai media untuk menyampaikan pesan, sedangkan sumber belajar tidak hanya memiliki fungsi tersebut tetapi juga termasuk strategi, metode, dan tekniknya. Sumber belajar memiliki fungsi sebagai berikut :
  • Meningkatkan produktivitas pembelajaran, dengan jalan : 1) Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik. 2) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar siswa.
  • Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan jalan : 1) Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional. 2) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya.
  • Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, dengan jalan : 1) Perancang program pembelajaran yang lebih sistematis. 2) Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
  • Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan : 1) Meningkatkan kemampuan sumber belajar. 2) Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
  • Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu : 1) Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit. 2) Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
  • Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, yaitu : Penyajian informasi yang mampu menembus batas geografis. 

Selasa, 08 November 2016

KI HAJAR DEWANTARA

Ada kisah menarik tentang nama Ki Hajar Dewantara. Pada waktu kecil dia diberi nama R.M. Suwardi yang lahir dari pasangan K.P.A. Suryaningrat dan R.A. SAndiah. Pangeran Suryaningrat yang masih keturunan Sultan Hamengku Buwono II ini memang mendambakan anak laki-laki. Akan tetapi dia agak kecewa saat melihat kondisi fisik bayi Suwardi. Beratnya kurang dari 3 kg, perutnya buncit dan suara tangisnya terlalu lembut untuk bayi lelaki.

Melihat ini, Pangeran yang humoris ini lantas memberi paraban (nama olok-olok), Jemblung (buncit). Nama ini ditambahi oleh  sahabat Pangeran Suryaningrat, Kyai Soleman, pengasuh pondok pesantren di Prambanan, dengan nama Trunogati. Akan tetapi, berlainan dengan ayahnya, Kyai Soleman lebih dalam melihat aura bayi ini. Menurutnya, Suwardi yang lembut justru nanti akan didengar orang di seluruh negeri. Sementara perut buncitnya memberi firasat kelak ia akan menyerap dan mencerna ilmu yang banyak. Bahkan setelah dewasa ia akan menjadi orang penting (truno = pemuda, wigati = penting). Oleh kalangan terdekatnya, Suwardi kecil lebih populer dengan Jemblung Joyo Trunogati alias Denmas Jemblung. Dan terbukti, Suwardi tumbuh menjdai pemuda dengan watak dan kepribadian yang dikenal orang di kemudian hari. Sahabat setianya, E.F. Eugene Douwes Dekker melukiskan pribadinya sebagai berikut, ...di dalam tubuhnya yang lemah itu bersemayamlah daya kemauan keras yang selalu dimenangkannya setiap kali ia memperjuangkan sesuatu... . Yang unik justru bagaimana dia mengganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara. Sebelum Taman Siswa berdiri, Suwardi membentuk semacam kelompok diskusi yang beranggotakan totoh-tokoh politik, budayawan, dan filsuf. Forum diskusi Selasa Kliwonan (karena diadakan setiap hari/malam Selasa Kliwon) ini dipimpin Ki Ageng Suryomentaram, adik Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Rupanya kemamuan Suwardi dalam hal ilmu keguruan dan pendidikan amat menonjol. Suatu hari R.M. Sutatmo Suryakusumo (anggota Volksraad/Boedi Oetomo) yang memimpin diskusi dengan spontan mengubah kebiasaannya memanggil Suwardi dengan sebutan Ki Ajar.

Cara ini kemudian diikuti oleh teman-teman lainnya. Ketika itu Suwardi menerima julukan tersebut sebagai karakter semata. Enam tahun kemudian, 23 Februari 1928, Suwardi secara resmi berganti nama Ki Hajar Dewantara. Bernard H.M. Viekke, penulis buku Geschiedenis van de Indischen Archiepel (1947), memberi interpretasi nama itu, seorang guru yang berhasil menanamkan paham sinkretisme kepercayaan-kepercayaan di Jawa zaman dulu.

Sejak saat akhir hidup sampai wafatnya, Ki Hajar Dewantara mendapat penghormatan dan penghargaan (Redja Mudyahardjo, 2001:294), yaitu sebagai berikut.


  • Ditetapkan Pemerintah R.I sebagai perintis kemerdekaan pada tanggal 8 Maret 1955.
  • Mendapat gelar Doktor Honoris Causa dalam ilmu kebudayaan dari Universitas Gajah Mada pada tanggal 19 Desember 1956.
  • Diangkat sebagai Perwira Tinggi Anumetra dengan pemakaman negara secara militer pada waktu wafatnya, 26 April 1959.
  • Diangkat oleh Presiden R.I sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 28 November 1959.
  • Pemerintah R.I menetapkan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara, 2 Mei sebagai hari Pendidikan Nasional, pada tanggal 16 Desember 1959.
  • Presiden R.I menganugerahkan Bintang Mahaputera I kepada Ki Hajar Dewantara, pada tanggal 17 Agustus 1960.
  • Mendapat anugerah bintang Satya Lencana Kemerdekaan dari Pemerintah R.I pada tanggal 20 Mei 1961.
  • Diangkat oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai Ketua Kehormatan PWI pada tanggal 28 April 1959.


Sumber : Konsep Pendidikan, Oleh : Eka Prihatin, Elin Rosalin, Taufani C.K. & Cepi Triatna, PT Karsa Mandiri Persada Jl. Pasirwangi No. 7 Bandung 49254 Tahun 2008

HAKIKAT PENDIDIKAN

Hakikat pendidikan secara universal adalah menanamkan
nilai-nilai intelegensi, moral, dan spiritual kepada anak 
didik sesuai dengan perkembangan mental dan jasmaninya.
Pada pembahasan pedagogik, pendidikan berusaha
merubah perilaku peserta didik. Untuk mempertegas hakikat
pendidikan, sebaiknya kita memahami dahulu pengertian pendidikan
secara luas, sempit, dan luas terbatas.

Pendidikan dalam arti luas adalah hidup. Pendidikan merupakan proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan diri seseorang, dengan tiga aspek dalam kehidupannya, yakni, pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup. Upaya untuk mengembangkan ketiga aspek tersebut bisa dilaksanakan di sekolah, luar sekolah, dan keluarga.  Kegiatan disekolah direncanakan dan dilaksanakan secara ketat dengan prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan. Pelaksanaan diluar sekolah, meski memiliki rencana dan program yang jelas, tetapi pelaksanaannya relatif longgar dengan berbagai pedoman yang relatif fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal. pelaksanaan pendidikan dalam keluarga dilaksanakan secara informal tanpa tujuan yang dirumuskan secara baku dan tertulis. Selain iut, pendidikan dalam arti luas menurut Henderson, yaitu suatu proses pertumbuhan dan perkembangan sebagai hasil interaksi idividu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir.

Dari pengertian pendidikan di atas (dalam arti luas), ada beberapa prinsip dasar tentang pendidikan, yaitu seperti berikut.

  • Pendidikan berlangsung seumur hidup.
  • Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama semua manusia, baik orangtua, masyarakat maupun pemerintah.
  • Bagi manusia, pendidikan merupakan suatu keharusan, karena dengan pendidikan manusia memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang yang dikenal sebagai manusia sutuhnya.
Pendidikan dalam arti sempit, adalah pengajaran yang diselenggarakan oleh sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak atau remaja yang diserahkan kepadanya, agar memiliki kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial (Redja Mudyaharjo, 2004: 62)

Pendidikan dalam arti luas terbatas, adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah untuk mempersiapkan peserta didik supaya dapat memainkan peranan secara tepat dalam berbagai lingkungan hidup. Tujuannya, yaitu perpaduan antara perkembangan pribadi secara optimal dan dapat memainkan peranan sosial secara tepat (Redja Mudyaharjo, 2004: 63)

Selain itu dalam Dictionary of education menyatakan bahwa pendidikan adalah sebagai berikut :
  • Proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat mereka hidup.
  • Proses sosial yang terjadi pada orang, yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol. Dengan demikian mereka dapat memperoleh perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat diidentifikasikan beberapa ciri pendidikan antara lain, yaitu sebagai berikut :
  • Pendidikan mengandung tujuan, yaitu kemampuan untuk berkembang sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidup.
  • Untuk mencapai tujuan itu, pendidikan melakukan usaha yang terencana dalam memilih isi, strategi, dan teknik penilaian yang sesuai.
  • Kegiatan pendidikan dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat (formal dan non formal)
Sumber : Konsep Pendidikan, Oleh : Eka Prihatin, Elin Rosalin, Taufani C.K. & Cepi Triatna, PT Karsa Mandiri Persada Jl. Pasirwangi No. 7 Bandung 49254 Tahun 2008

PENGERTIAN PENDIDIKAN


Pengertian Pendidikan Secara Umum

Pengertian Pendidikan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Kata Pendidikan berasal dari kata Didik yang berarti memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dan secara bahasa kata Pendidikan berasal dari kata "pedagogi" yakni "paid" yang berarti anak dan "agogos" yang berarti membimbing, jadi "pedagogi" adalah ilmu dalam membimbing anak.

Pengertian Pendidikan Menurut Wikipedia
Pendidikan adalah suatu pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.

Pengertian Pendidikan Menurut Undang-Undang (UU)
Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia.

Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli

  • Prof. Herman H. Horn : Pendidikan adalah suatu proses dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional, dan kemauan dari manusia.
  • Carter V. Good : Mengartikan pendidikan sebagai suatu proses perkembangan kecakapan seorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Proses dimana seseorang dipengaruhi oleh lingkungan yang terpimpin khususnya didalam lingkungan sekolah sehingga dapat mencapai kecakapan sosial dan dapat mengembangkan kepribadiannya.
  • Frederick J. Mc Donald : Mengemukakan pendapatnya bahwa pendidikan ialah suatu proses yang arah tujuannya dalah merubah tabiat manusia atau peserta didik.
  • Driyakara : Pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf yang insani.
  • Prof. Dr. John Dewey : Pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan.
  • Prof. H. Mahmud Yunus : Pendidikan ialah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar memperolah kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya.
  • M.J. Lengeveld : Pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan juga diartikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan tanggung jawab.
  • Gunning dan Kohnstamm : Pendidikan adalah proses pembentukan hati nurani. Sebuah pembentukan dan penentuan diri secara etis yang sesuai dengan hari nurani.
  • Ki Hajar Dewantara : Menurutnya pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya.
  • Stella van Petten Henderson : Pendidikan yaitu suatu kombinasi dari pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan sosial.
  • Horne : Menyatakan bahwa pendidikan adalah proses yang dilakukan secara terus menerus dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang telah berkembang secara fisik dan mentalnya.
  • Ahmad D. Marimba : Mengemukakan bahwa pendidikan ialah suatu proses bimbingan yang dilaksanakan secara sadar oleh pendidik terhadap suatu proses perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, yang tujuannya agar kepribadian peserta didik terbentuk dengan sangat unggul. Kepribadian yang dimaksud ini bermakna cukup dalam yaitu pribadi yang tidak hanya pintar, pandai secara akademis saja, akan tetapi baik juga secara karakter.
Itulah beberapa macam pengertian pendidikan, semoga bisa bermanfaat. (Diambil dari berbagai sumber)

Kamis, 03 November 2016

Tips Short Key di Ms. Word


Dalam microsoft word terdapat tombol pintasan pada keyboard yang bisa kita gunakan agar dapat mempercepat pekerjaan kita. Berikut adalah beberapa short key yang bisa kita gunakan:

1. F12 = Menyimpan dengan nama file baru

2. Crtl+Z = Undo

3. Ctrl+Y = Redo

4. Ctrl+S = Menyimpan

5. Crtl+A = Mengeblok semua

6. Ctrl+arah panah = Mengeblok kata

7. Ctrl+1 = Membuat jarak spasi 1

8. Crtl+5 = Membuat jarak spasi 1,5

9. Ctrl+2 = Membuat jarak spasi 2

10. Ctrl+B = Membuat teks tebal

11. Ctrl+I = Membuat teks miring

12. Ctrl+U = Mebuat teks garis bawah

13. Ctrl+O = Membuka dokumen/File

14. Ctrl+G = Membuka Go to

15. Ctrl+F = Mencari teks

16. Crtl+H = Mereplace teks

17. Ctrl+L = Membuat teks rata kiri

18. Ctrl+E = Membuat teks rata tengah

19. Ctrl+R = Membuat teks rata kanan

20. Crtl+J = Membuat teks rata kiri-kanan

21. Ctrl+Spasi = Mengembalikan format font ke default

22. Ctrl+N = Membuka dokumen baru

23. Alt+X = Menutup lembar kerja

24. Alt+F4 = Menutup microsoft word

25. Ctrl+C = Copy

26. Ctrl+V = Paste

27. Ctrl+P = Print

Semoga bermanfaat.

Baca juga cara Menyisipkan Tabel Ke Dalam Dokumen