Azwa Grafis | Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah manusia seutuhnya, artinya melibatkan jasmani, kejiwaan (psikologis-sosial), dan rohani (moral spiritual) seseorang. Penyalahgunaan narkoba menyebabkan gangguan kesehatan jasmani, emosional dan sosial mental, bahkan cacat permanen, kematian, kehilangan produktivitas, kemerosotan nilai-nilai sosial-budaya dan moral-spiritual, kehancuran keluarga dan masyarakat, serta peningkatan kejahatan. Itu sebabnya penyalahgunaan narkoba merupakan ancaman bagi masa depan bangsa.
Dari sudut kesehatan, penyalahgunaan narkoba tergolong gangguan kesehatan jiwa serta masalah perilaku dan sosial (psikososial) karena narkoba berpengaruh pada kerja otak. Di sini penyalahgunaan narkoba harus dipandang sebagai masalah manusia seutuhnya, bukan semata-mata masalah narkoba itu sendiri (It is not a problem of drugs, but it is a problem of people).
Dari sudut sosial-ekonomi, penyalahgunaan narkoba adalah produk dari sistem sosial yang kurang menguntungkan, seperti modernisasi, urbanisasi yang terkait pangangguran, kemiskinan, dan korupsi. Didorong oleh kemudahan memperoleh narkoba dan keuntungan besar bagi pengedar gelapnya, mengakibatkan penyalahgunaan narkoba makin marak.
Dari sudut sosial-budaya, penyalahgunaan narkoba merupakan gaya hidup. Misalnya, siswa merokok akibat pengaruh kelompok sebaya. Rokok, yang mengandung nikotin, menyebabkan orang ketergantungan. Sulit untuk menghindari tidak merokok di pesta, rapat, tempat kerja, tempat umum, dan di rumah. Akan tetapi, orang kecanduan bukan saja terhadap narkoba, melainkan juga seks, judi, uang, makan, pekerjaan, dan kekuasaan. Kecanduan narkoba sering berkaitan dengan kecanduan jenis lain itu, sebagai keyakinan adiktif dan kepribadian adiktif.
Keyakinan adiktif adalah keyakinan tentang diri sendiri dan dunia sekitarnya yang bersifat adiktif, artinya bergantung pada hal-hal di luar dirinya. Kepribadian adiktif adalah kepribadian yang berpusat pada diri sendiri untuk memuaskan dirinya tanpa harus bersusah payah. Memakai narkoba merupakan cara menghindari kenyataan atau persoalan dan rasa tidak nyaman, dan bukan mencari penyelesaian masalah secara konstruktif yang sering menyakitkan.
Masalah penyalahgunaan narkoba memerlukan perhatian serius karena hal-hal berikut.
1. Angka kejadian atau jumlah kasus penyalahgunaan narkoba yang meningkat secara cepat dalam deret ukur
Jumlah pasien Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta meningkat enam kali lipat pada tahun 1993-1999. Menurut penelitian, ada hampir empat juta penyalahguna narkoba di Indonesia. Akan tetapi, kasusnya seperti gunung es yang mencuat di atas permukaan laut, sedangkan bagian terbesar di bawahnya tidak tampak. Menurut WHO, jika terdata satu kasus, berarti yang terjadi ada sepuluh kasus.
2. Tingkat kekambuhan tinggi
Angka kekambuhan dari pecandu yang pernah dirawat pada berbagai pusat terapi dan rehabilitasi sebesar 70%. Pecandu akan berulang kali dirawat dan kambuh kembali.
3. Tingkat kematian tinggi
Berdasarkan penelitian, sekitar 40 orang di Indonesia meninggal setiap hari karena penyalahgunaan narkoba. Hal itu belum menggambarkan data sebenarnya karena sering penyebab kematian yang sebenarnya tidak diungkap oleh keluarga karena rasa malu. Banyak pecandu narkoba dilaporkan meninggal karena sebab lain (perdarahan otak, jantung, asma, dan kecelakaan). Kematian karena narkoba memang tidak selalu sebagai akibat langsung pemakaian, seperti overdosis.
4. Bahaya penyakit menular hepatitis B/C dan HIV/AIDS
Penelitian menunjukkan 80% pengguna narkoba dengan jarum suntik menderita hepatitis B/C dan 40-50% tertular HIV. Penyebabnya adalah pemakaian jarum suntik yang tidak steril dan bergantian. Dari pecandu pengidap HIV atau hepatitis B/C, terjadi penularan kepada sesama pecandu dan pasangan seksnya. Penyakit AIDS menyebabkan menurunnya sistem kekbalan tubuh, sedangkan hepatitis B/C menyebabkan kerusakan hati dan kanker.
5. Besarnya kerugian sosial-ekonomi yang harus ditanggung
Keluarga menanggung beban yang tidak sedikit. Mereka menanggung rasa malu, tetapi bingung, sedih, marah, kecewa, dan putus asa. Harta benda terkuras untuk biaya perawatan, pembelian narkoba, dan pengurusan perkara. Negara juga harus menanggung beban besar karena produktivitas menurun, kejahatan meningkat, serta sarana dan prasarana perlu mendapat perhatian.
Itulah kelima perhatian serius yang harus diberikan kepada para penyalahgunaan narkoba yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya. Untuk itu marilah kita jaga diri dan keluarga kita untuk menjauhi narkoba, dan memberikan pendidikan sejak dini kepada anak-anak kita tentang bahaya dari penyalahgunaan narkoba. Semoga tulisan singkat ini bisa memberikan manfaat bagi para pengunjung blog ini.
Sumber : (Buku Pedoman Bagi Orang Tua, Guru, dan Penyuluh Masyarakat; dr. Harlina Pribadi, S.K.M.; Penerbit : Cakra Medika)
iya Perlu banyak sosialisasi agar generasi anak bagsa ga hancur
BalasHapusSay no to Narkoba,
BalasHapusbagus sekali nih,, emang sih penyalahan penggunaan narkoba ini sangat berbahaya,, di kampung saya juga banyak yang menjadi korban,, dan mirisnya kebanyakan masih anak dibawah umur,, ngeri jadinya
BalasHapussaya sangat setuju pengedar narkoba di hukum mati ~
BalasHapusKadang saya prihatin sama penyalahgunaan narkoba. Apa lagi sekarang sudah muncul jenis narkoba baru yang--maaf, bikin orang kaya gila. Sebenernya buat mengatasi narkoba tidak perlu macem-macem, cukup iringi anak-anak muda kita. Perhatiin mereka baik-baik. Bimbing mereka. Kadang mereka itu krisis mental, jadi wajar kalo larinya ke narkoba...
BalasHapusParahnya lagi, generasi Muda bahkan Anak di bawah umur Sudah Rusak Oleh Obat ini
BalasHapusArtike bagus motivasi..
BalasHapusHttp://www.stasiuntv.com